Kampung Pintar
Sabtu, 02 April 2011
Dialog Interaktif di Baruga Anging Mammiri
Salah seorang fasilitator kelurahan Makassar Green and Clean (MGC) melontarkan pertanyaan pada acara Dialog Interaktif bertema Makassar Menuju Kota Dunia yang digelar Yayasan Peduli Negeri bekerjasama dengan Yayasan Unilever Indonesia dan Pemerintah Kota Makassar di Baruga Anging Mammiri tanggal 8 Februari 2011. Salah satu topik bahasan pada dialog yang dihadiri oleh Wakil Walikota Makassar Supomo Guntur ini adalah pelaksanaan program Kampung Pintar di Makassar.
Kamis, 31 Maret 2011
Tentang Program Kampung Pintar
Kampung Pintar merupakan kampung mandiri yang memiliki karakter dan potensi kearifan lokal, yang bisa dikembangkan untuk mencipta ataupun meningkatkan produktifitas melalui pemberdayaan masyarakat sekitar secara berkelanjutan. Program yang dijalankan di wilayah tersebut juga menyentuh lima unsur idealnya, yaitu : lingkungan, kesehatan, ekonomi, teknologi, nutrisi.
A. LINGKUNGAN
a. Program Green and Clean yang telah bergulir di Makassar selama 3 tahun, memberi dampak positif dalam pembentukan wilayah-wilayah dengan program lingkungan yang bagus. Seperti diantaranya, program penghijauan dan upaya-upaya masyarakat dalam mengurangi timbulan sampah.
a. Untuk menuju kampung pintar, ada beberapa standart awal dari segi lingkungan, yaitu 1. Upaya pemerataan penghijauan, yaitu diukur melalui keberadaan tanaman/penghijauan yang mencakup 40% dari luas suatu wilayah.
b. Tiap wilayah memiliki 2 bank sampah yang sudah dijalankan.
c. Sudah menjalankan program reduksi sampah dan mampu menunjukkan hasil reduksi sampah, minimal 5% dari timbulan awal.
d. Menjalankan sistem kader lingkungan dengan model 1 : 10. Artinya, satu orang kader membina 10 warga sekitar.
B. KESEHATAN
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas hidup manusia.
Beberapa target akhir yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan antara lain :
a. Terbentuknya Posyandu dengan sistem yang memadai
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI no 828/MENKES/SK/IX/2008 Tentang Petunjuk Teknis Standart Pelayanan Minimal Bisang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Bahwa Posyandu merupakan entry point/pintu masuk semua pelayanan kesehatan dasar, khususnya untuk bayi, balita dan ibu hamil. Diharapkan, Posyandu dapat meningkatkan derajat kesehatan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta menanggulangi balita dengan gizi buruk.
b. Pendekatan yang digunakan:
1. Membuat sistem pendataan untuk ibu hamil
2. Memenuhi standart pelayanan untuk ibu hamil secara rutin
3. Edukasi dan pelayanan kesehatan yang memadai dalam pemenuhan kebutuhan bayi
Pelayanan kesehatan untuk memenuhi pemberian imunisasi dasar bagi bayi (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, campak).
• Edukasi dan penyuluhan dalam perawatan kesehatan bayi
• Penyuluhan perawatan kesehatan bayi, meliputi konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan
• Edukasi kesehatan umum, gigi dan mulut untuk menunjang kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini.
2. Pengurangan jumlah penderita DB (demam berdarah)
Menurut dinas kesehatan kota makassar penderita demam berdarah tahun 2010 sebanyak…..target untuk kampung pintar adalah berkurang 10 persen dr jumlah prosentase awal.
3. PHBS Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tiap wilayah untuk menunjang kesadaran dan peningkatan kualitas kesehatan.
- Mendorong penerapan edukasi berwawasan kesehatan sejak dini, melalui sosialisasi PHBS.
- Edukasi kesehatan umum, gigi dan mulut untuk menunjang kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini.
- Kampanye PHBS di beberapa kawasan layanan publik yang strategis (tempat pelayanan kesehatan, sekolah, tempat umum, dll)
C. TEKNOLOGI
1. Mampu memasarkan profil dan potensi wilayah secara luas serta efektif melalui dunia maya.
2. Mempunyai internet center sebagai wadah komunikasi untuk menyebarluaskan informasi dan pengembangan jaringan komunitas tersebut.
D. EKONOMI
1. Program diarahkan agar dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat sekitar
2. Target akhir yang akan dicapai di bidang ekonomi, diantaranya :
a. Mencipta dan mengembangkan produk unggulan yang layak jual demi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
b. Mempunyai community center, sebagai wadah dan forum penyampaian gagasan maupun inovasi-inovasi untuk program pengembangan wilayah.
c. Community center sekaligus merupakan tempat dari produktifitas yang dihasilkan.
E. NUTRISI
Unsur ini terkait dengan pola konsumsi warga, seperti kebiasaan sarapan dan konsumsi bahan-bahan makanan bergizi lainnya.
TARGET AKHIR
a. Ada peningkatan pemerataan penghijauan dari standart awal. Cakupannya meningkat menjadi 60% dari luas wilayah.
b. Efektifitas bank sampah sebagai program reduksi sampah yang dijalankan warga di wilayah tersebut. Yaitu dengan perbandingan 1 : 50. Artinya, setiap bank sampah mampu menampung dan menjalankan sistem pemilahan sampah dari 50 KK.
c. Terbentuknya koperasi bank sampah yang sistematis. Artinya, program koperasi ini dijalankan secara konsisten oleh anggotanya dan mampu menghasilkan keuntungan minimal Rp 1 juta tiap bulan.
d. Mampu mereduksi sampah sejumlah 20% dari timbulan awal.
A. LINGKUNGAN
a. Program Green and Clean yang telah bergulir di Makassar selama 3 tahun, memberi dampak positif dalam pembentukan wilayah-wilayah dengan program lingkungan yang bagus. Seperti diantaranya, program penghijauan dan upaya-upaya masyarakat dalam mengurangi timbulan sampah.
a. Untuk menuju kampung pintar, ada beberapa standart awal dari segi lingkungan, yaitu 1. Upaya pemerataan penghijauan, yaitu diukur melalui keberadaan tanaman/penghijauan yang mencakup 40% dari luas suatu wilayah.
b. Tiap wilayah memiliki 2 bank sampah yang sudah dijalankan.
c. Sudah menjalankan program reduksi sampah dan mampu menunjukkan hasil reduksi sampah, minimal 5% dari timbulan awal.
d. Menjalankan sistem kader lingkungan dengan model 1 : 10. Artinya, satu orang kader membina 10 warga sekitar.
B. KESEHATAN
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas hidup manusia.
Beberapa target akhir yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan antara lain :
a. Terbentuknya Posyandu dengan sistem yang memadai
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI no 828/MENKES/SK/IX/2008 Tentang Petunjuk Teknis Standart Pelayanan Minimal Bisang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Bahwa Posyandu merupakan entry point/pintu masuk semua pelayanan kesehatan dasar, khususnya untuk bayi, balita dan ibu hamil. Diharapkan, Posyandu dapat meningkatkan derajat kesehatan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta menanggulangi balita dengan gizi buruk.
b. Pendekatan yang digunakan:
1. Membuat sistem pendataan untuk ibu hamil
2. Memenuhi standart pelayanan untuk ibu hamil secara rutin
3. Edukasi dan pelayanan kesehatan yang memadai dalam pemenuhan kebutuhan bayi
Pelayanan kesehatan untuk memenuhi pemberian imunisasi dasar bagi bayi (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, campak).
• Edukasi dan penyuluhan dalam perawatan kesehatan bayi
• Penyuluhan perawatan kesehatan bayi, meliputi konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan
• Edukasi kesehatan umum, gigi dan mulut untuk menunjang kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini.
2. Pengurangan jumlah penderita DB (demam berdarah)
Menurut dinas kesehatan kota makassar penderita demam berdarah tahun 2010 sebanyak…..target untuk kampung pintar adalah berkurang 10 persen dr jumlah prosentase awal.
3. PHBS Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tiap wilayah untuk menunjang kesadaran dan peningkatan kualitas kesehatan.
- Mendorong penerapan edukasi berwawasan kesehatan sejak dini, melalui sosialisasi PHBS.
- Edukasi kesehatan umum, gigi dan mulut untuk menunjang kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini.
- Kampanye PHBS di beberapa kawasan layanan publik yang strategis (tempat pelayanan kesehatan, sekolah, tempat umum, dll)
C. TEKNOLOGI
1. Mampu memasarkan profil dan potensi wilayah secara luas serta efektif melalui dunia maya.
2. Mempunyai internet center sebagai wadah komunikasi untuk menyebarluaskan informasi dan pengembangan jaringan komunitas tersebut.
D. EKONOMI
1. Program diarahkan agar dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat sekitar
2. Target akhir yang akan dicapai di bidang ekonomi, diantaranya :
a. Mencipta dan mengembangkan produk unggulan yang layak jual demi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
b. Mempunyai community center, sebagai wadah dan forum penyampaian gagasan maupun inovasi-inovasi untuk program pengembangan wilayah.
c. Community center sekaligus merupakan tempat dari produktifitas yang dihasilkan.
E. NUTRISI
Unsur ini terkait dengan pola konsumsi warga, seperti kebiasaan sarapan dan konsumsi bahan-bahan makanan bergizi lainnya.
TARGET AKHIR
a. Ada peningkatan pemerataan penghijauan dari standart awal. Cakupannya meningkat menjadi 60% dari luas wilayah.
b. Efektifitas bank sampah sebagai program reduksi sampah yang dijalankan warga di wilayah tersebut. Yaitu dengan perbandingan 1 : 50. Artinya, setiap bank sampah mampu menampung dan menjalankan sistem pemilahan sampah dari 50 KK.
c. Terbentuknya koperasi bank sampah yang sistematis. Artinya, program koperasi ini dijalankan secara konsisten oleh anggotanya dan mampu menghasilkan keuntungan minimal Rp 1 juta tiap bulan.
d. Mampu mereduksi sampah sejumlah 20% dari timbulan awal.
Rabu, 30 Maret 2011
Tahapan Program Kampung Pintar
Kampung Pintar - Berikut ini kami umumkan tahapan program Kampung Pintar 2011 di Kota Makassar :
A. Masa Penyusunan Program :
1. Seluruh RW yang ada di Kota Makassar dipersilahkan menyusun program dan mendaftar
2. Penyerahan proposal program dimulai sejak 4 April 2011
3. Penyerahan program ditutup pada 10 April 2011
4. Proposal program diserahkan di Yayasan Peduli Negeri (YPN)
B. Presentasi Program :
1. Secrening awal seluruh wilayah yang mendaftar secara tertutup, lebih didasarkan pada :
- Seleksi administrasi
- Pengamatan selama pendampingan, utamanya semangat, partisipasi, swadaya dan upaya warga setelah mendaftar
- Ada potensi untuk mengembangkan wilayah dengan 5 pilar
2. Wilayah yang terpilih diberikan kesempatan untuk mempresentasikan program yang akan dilaksanakan di hadapan dewan penguji
C. Penentuan 10 terpilih :
Diharapkan wilayah yang akan mengikuti program pendampingan berkelanjutan ini memiliki standar awal, diantaranya sebagai berikut :
1. Upaya pemerataan penghijauan mencakup 40% dari luas suatu wilayah
2. Tiap wilayah memiliki 2 bank sampah yang sudah dijalankan
3. Menjalankan program reduksi sampah dengan mereduksi 5% dari timbulan sampah awal
4. Menjalankan sistem kader dengan model : 1 orang kader “membina” 10 warga sekitar
5. Memiliki program kampong pintar yang meliputi 5 pilar yang relevan dan sesuai potensi wilayah
6. Memiliki target pencapaian yang relevan dan terukur dari segi penghijauan dan juga reduksi sampah
7. Memiliki rencana program baik jangka pendek mapung jangka panjang
8. Memiliki perencanaan yang menyentuh sisi ekonomi dan melibatkan pemberdayaan masyarakat sekitar
9. Dapat menggerakkan warga dan memiliki jiwa leadership yang kuat
10. Dapat memotivasi warga untuk meng-upgrade wilayahnya
11. Mempunyai networking yang kuat
12. Mempunyai jiwa entrepreneur
13. Mempunyai community center
A. Masa Penyusunan Program :
1. Seluruh RW yang ada di Kota Makassar dipersilahkan menyusun program dan mendaftar
2. Penyerahan proposal program dimulai sejak 4 April 2011
3. Penyerahan program ditutup pada 10 April 2011
4. Proposal program diserahkan di Yayasan Peduli Negeri (YPN)
B. Presentasi Program :
1. Secrening awal seluruh wilayah yang mendaftar secara tertutup, lebih didasarkan pada :
- Seleksi administrasi
- Pengamatan selama pendampingan, utamanya semangat, partisipasi, swadaya dan upaya warga setelah mendaftar
- Ada potensi untuk mengembangkan wilayah dengan 5 pilar
2. Wilayah yang terpilih diberikan kesempatan untuk mempresentasikan program yang akan dilaksanakan di hadapan dewan penguji
C. Penentuan 10 terpilih :
Diharapkan wilayah yang akan mengikuti program pendampingan berkelanjutan ini memiliki standar awal, diantaranya sebagai berikut :
1. Upaya pemerataan penghijauan mencakup 40% dari luas suatu wilayah
2. Tiap wilayah memiliki 2 bank sampah yang sudah dijalankan
3. Menjalankan program reduksi sampah dengan mereduksi 5% dari timbulan sampah awal
4. Menjalankan sistem kader dengan model : 1 orang kader “membina” 10 warga sekitar
5. Memiliki program kampong pintar yang meliputi 5 pilar yang relevan dan sesuai potensi wilayah
6. Memiliki target pencapaian yang relevan dan terukur dari segi penghijauan dan juga reduksi sampah
7. Memiliki rencana program baik jangka pendek mapung jangka panjang
8. Memiliki perencanaan yang menyentuh sisi ekonomi dan melibatkan pemberdayaan masyarakat sekitar
9. Dapat menggerakkan warga dan memiliki jiwa leadership yang kuat
10. Dapat memotivasi warga untuk meng-upgrade wilayahnya
11. Mempunyai networking yang kuat
12. Mempunyai jiwa entrepreneur
13. Mempunyai community center
Makassar Sambut Program Kampung Pintar
Kampung Pintar - Ratusan fasilitator program Makassar Green and Clean (MGC) yang tersebar di kota Makassar kembali berkumpul di ruang pola Pemkot Makassar, Kamis 24 Maret 2011. Kali ini, mereka berkumpul untuk mendapatkan pengarahan terkait pelaksanaan program Kampung Pintar 2011 di Kota Makassar.
Program Kampung Pintar adalah program baru yang merupakan wujud pengembangan MGC yang diselenggarakan oleh Yayasan Peduli Negeri (YPN) bekerjasama dengan YUI dan Pemkot Makassar.
Asisten II Pemkot Makassar, Burhanuddin dalam sambutannya mengajak warga kota Makassar agar mendukung program Kampung Pintar. “Bila semua kelurahan di Makassar sudah bersih dan hijau, maka selanjutnya kita akan wujudkan peningkatan sumber daya manusia agar tercipta masyarakat dengan pola pikir yang baik tentang hidup sehat, bersih, dan damai,” kata Burhanuddin.
Menurutnya, upaya pemerintah Kota Makassar untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam mewujudkan Makassar sebagai kota bersih mulai terwujud. Itu terbukti dengan semakin kurangnya masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat. "Lorong-lorong juga sudah mulai bersih Dan Indah. Semoga Kota bersih bisa terwujud Dan kita dapat meraih piala Adipura tahun ini," katanya.
Sementara itu, Direktur Yayasan Peduli Negeri, Saharuddin Ridwan sebagai mitra dari Yayasan Unilever Indonesia mengatakan, sebagai langkah awal pelaksanaan Kampung Pintar di Makassar, pihaknya akan menyaring semua wilayah MGC menjadi 10 kelurahan yang selanjutnya didampingi untuk program Kampung Pintar. “Ada lima indikator pelaksanaan program Kampung Pintar. Lima indikator tersebut adalah pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesehatan, kebersihan, peningkatan pendidikan, dan reduksi sampah,” kata Saharuddin. (Tim KP)
Sementara itu, Direktur Yayasan Peduli Negeri, Saharuddin Ridwan sebagai mitra dari Yayasan Unilever Indonesia mengatakan, sebagai langkah awal pelaksanaan Kampung Pintar di Makassar, pihaknya akan menyaring semua wilayah MGC menjadi 10 kelurahan yang selanjutnya didampingi untuk program Kampung Pintar. “Ada lima indikator pelaksanaan program Kampung Pintar. Lima indikator tersebut adalah pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesehatan, kebersihan, peningkatan pendidikan, dan reduksi sampah,” kata Saharuddin. (Tim KP)
Langganan:
Postingan (Atom)